Selasa, 27 Agustus 2013

Cincin Newton

Fenomena cincin Newton merupakan pola
interferensi yang disebabkan oleh
pemantulan cahaya di antara dua
permukaan, yaitu permukaan lengkung
(lensa cembung) dan permukaan datar
yang berdekatan. Ketika diamati
menggunakan sinar monokromatis akan
terlihat rangkaian pola konsentris
(sepusat) berselang-seling antara pola
terang dan pola gelap.
Jika diamati dengan cahaya putih
(polikromatis), terbentuk pola cincin
dengan warna-warni pelangi karena
cahaya dengan berbagai panjang
gelombang berinterferensi pada ketebalan
lapisan yang berbeda. Cincin terang
terjadi akibat interferensi destruktif.
Cincin di bagian luar lebih rapat
dibandingkan di bagian dalam. Dengan R
adalah jari-jari kelengkungan lensa, dan
panjang gelombang cahaya dalam kaca
adalah λ, radius cincin terang ke-n, yaitu
r dapat dihitung dengan rumus
dengan m = 1, 2, 3, … adalah nomor urut
cincin terang.
Sedangkan radius cincin gelap ke-n, yaitu
r dapat dihitung dengan rumus
dengan m = 1, 2, 3, … adalah nomor urut
cincin gelap.
Perlu diingat bahwa panjang gelombang λ
pada persamaan di atas adalah panjang
gelombang cahaya dalam kaca (lensa)
yang dapat dinyatakan dengan: λ = λ /r,
di mana λ adalah panjang gelombang
cahaya di udara dan n adalah indeks bias
kaca (lensa)

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates