Judul :
Negeri
5
Menara
Karangan :
A.Fuadi
Penerbit :
Gramedia
Sinopsis :
Alif
lahir
di pinggir Danau Maninjau dan tidak
pernah menginjak tanah di luar ranah
Minangkabau. Masa kecilnya adalah
berburu durian runtuh di rimba Bukit
Barisan, bermain sepak bola di sawah
berlumpur dan tentu mandi berkecipak di
air biru Danau Maninjau.
Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari
tiga malam melintasi punggung Sumatera
dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok
Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya
Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie.
Dengan setengah hati dia mengikuti
perintah Ibunya, belajar di pondok.
Di kelas hari pertamanya di Pondok
Madani (PM), Alif terkesima dengan
"mantera" sakti man jadda wajada. Siapa
yang bersungguh-sungguh pasti sukses.
Dia terheran-heran mendengar
komentator sepak bola berbahasa Arab,
anak menggigau dalam bahasa Inggris,
merinding mendengar ribuan orang
melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan
melihat pondoknya setiap pagi seperti
melayang di udara.
Dipersatukan oleh hukuman jewer
berantai, Alif berteman dekat dengan Raja
dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid
dari Sumenep, Atang dari Bandung dan
Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid
yang menjulang, mereka berenam kerap
menunggu maghrib sambil menatap awan
lembayung yang berarak pulang ke ufuk.
Di mata belia mereka, awan-awan itu
menjelma menjadi negara dan benua
impian masing-masing. Kemana impian
jiwa muda ini membawa mereka? Mereka
tidak tahu. Yang mereka tahu adalah:
"Jangan pernah remehkan impian, walau
setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha
Mendengar"
[Coming Soon] NEGERI 5
MENARA (2012)
Salah satu film yang novelnya best seller
dan ditunggu-tunggu filmnya diawal tahun
2012 dari sang sutradara yang sukses
dengan filmnya THE PERFECT HOUSE
kembali dengan karya teranyarnya :
NEGERI 5 MENARA (2012)
Genre : Drama Remaja
Studio : KG Production
Lokasi Syuting : Pondok Modern Gontor,
Danau Maninjau, Bandung dan London,
Inggris
Dibintangi : David Chalik, Lulu Tobing,
Doni Alamsyah, Andhika Pratama, Mario
Irwinsyah dan Ikang Fawzi
Disutradarai :Affandi Abdul Rachman
Ditulis :Ahmad Fuadi
Skenario :Salman Aristo
0 komentar:
Posting Komentar