Bayangkan Anda berwisata ke sebuah
tempat yang bebas asap rokok. Pasti
udaranya segar dan bersih bukan? Nah,
datanglah ke Kota Ernakulam di India dan
Desa Bone-bone di Indonesia. Dua
tempat ini bebas asap rokok!
Menemukan kota atau desa bebas rokok
di dunia tidaklah mustahil. Buktinya kota
dan desa di 2 negara ini bisa menerapkan
hidup sehat dengan membebaskan
tempat tinggal mereka dari asap rokok.
Kota Ernakulam di Kerala, India menjadi
kota pertama yang bebas dari asap rokok.
Sejak Oktober 2011, kota ini
mendeklarasikan sebagai destinasi wisata
pertama bebas rokok di India.
Apakah Anda pernah membayangkan Kota
tanpa asap rokok yang bersih dan sehat
udaranya? Akankah hal tersebut terwujud
di kota Jakarta? Di artikel ini, Anda akan
mengetahui resep mereka dalam
membangun kota dan desa yang bebas
asap rokok... Penasaran? Cekidot.
Selain sebagai kota terbesih di India,
Ernakulam pun hadir sebagai destinasi
wisata pertama yang bebas dari asap
rokok. Menteri Cukai India K Babu,
menyatakan kota pelabuhan ini
difungsikan sebagai kawasan bebas asap
rokok, jelas situs Centre for Tobacco
Control and Health Promotion yang
detikTravel kunjungi, Rabu (12/9/2012).
Kota bebas asap rokok ini mendapat
dukungan dari para pengusaha hotel dan
restoran, hotel dan bar, dan perusahaan
lainnya yang bergerak di bidang
pariwisata.
Beberapa tempat wisata menarik bisa
dengan mudah pelancong temukan di sini.
Berbagai pilihan alternatif destinasi
wisata, seperti gereja peninggalan bangsa
Portugis Santa Cruz Cathedral Basilica,
Istana Belanda Mattancherry Palace,
melihat kemegahan Jawaharlal Nehru
Stadium, dan menjelajah kota tua Jewish
Synagogue.
Beralih dari Kota Ernakulam, ternyata
Indonesia juga punya desa wisata yang
bebas dari asap rokok. Di Desa Bone-bone
di Sulawesi Selatan, Anda bisa menikmati
udara segar tanpa asap rokok.
Dalam situs resmi Dinas Kesehatan
Pemprov Sulawesi Selatan yang
detikTravel kunjungi (12/9) dijelasakan,
Desa Bone-bone yang berada di lereng
Gunung Latimojong, Kabupaten Enrekang,
Sulsel, melarang siapa saja yang datang ke
desa untuk merokok. Peraturan ini juga
berlaku untuk turis asing yang berlibur ke
Bone-bone.
Awalnya, larangan ini hanyalah norma
yang tidak memiliki aturan tertulis, tetapi
pada tahun 2003, dibuat peraturan resmi
larangan merokok. Desa Bone-bone
memang masih sangat asri dan hijau.
Pepohonan hijau terlihat mengisi setiap
sisi kosong desa ini. Begitu menginjakkan
kaki di desa ini, pelancong langsung
dihadapkan dengan banyak papan
bertuliskan "Jagalah Jantung Anda Agar
Tetap Sehat", atau "Nikmati Indahnya
Pemandangan dan Segarnya Udara Dusun
Kami".
Kota dan desa ini bisa jadi contoh untuk
destinasi lainnya. Seandainya tempat
ramai wisatawan lainnya bisa bebas dari
asap rokok, pasti bumi ini akan lebih sejuk
dan segar.
0 komentar:
Posting Komentar