Tak hanya kaum sosialita saja yang suka
berpenampilan mewah, ternyata
penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) pun ada juga yang suka bergaya
hidup mentereng. Mau tau cerita dan
seluk beluknya? cekidot...
Salah satu penyelidik KPK dari Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) kerap membeli barang mewah,
bahkan membeli tas hingga puluhan juta
rupiah.
"MHDS pernah membeli tas senilai Rp75-
Rp80 juta," kata sumber Beritasatu.com,
Senin (24/9).
MHDS juga memiliki mobil Toyota
Fortuner dan Honda Stream. MHDS sudah
dipecat secara tidak hormat dari KPK. Dia
dipulangkan ke kantor asalnya di BPKP
karena melanggar kode etik, yaitu
melakukan perselingkuhan.
Ketua KPK Abraham Samad saat itu
membantah MHDS dikembalikan ke BPKP
karena menerima suap. Informasi yang
diperoleh Beritasatu.com dari internal
KPK, MHDS rajin melakukan pertemuan
dengan pejabat daerah. Pada 29 Oktober
2011, MHDS melakukan pertemuan di
rumah satu satu gubernur di Sulawesi.
"MHDS menginap di Novotel, dan kembali
ke Jakarta pada Minggu 30 Oktober
2011," kata sumber yang menolak
disebutkan namanya, Senin (24/9).
Kemudian, pada 26 November 2011,
MHDS bertemu dengan seorang Wali Kota
di daerah Sulawesi di Hotel JW Mariot
Jakarta. Dalam pertemuan itu, wali kota
didampingi dua anggota DPD dan seorang
pengusaha.
"MHDS pernah bertemu dengan bupati
dan kepala dinas di Hotel Borobudur.
Waktu dan asal bupati belum diketahui,"
kata sumber tersebut.
Tak jelas maksud dari pertemuan MHDS
dengan sejumlah pejabat daerah. Sumber
menyebutkan jika MHDS mengaku berada
di ring satu KPK dan punya kedekatan
dengan petinggi KPK.
Tapi jangan berprasangka dulu dengan
fakta yang ada... Semoga bermanfaat!
0 komentar:
Posting Komentar