Senin, 25 Februari 2013

cara merawat rumah sehat

Salah satu tren yang kini tengah digemari
adalah konsep rumah berpagar tanaman.
Selain cantik, jenis tanaman pun banyak
memberi manfaat lain, seperti
pengobatan.
Pagar dimaksudkan sebagai pembatas.
Pembatas antara pemilik rumah atau
pekarangan yang satu dengan pemilik
lainnya. Oleh karena itu, setiap rumah
membangun pagar sesuai selera dan
kebutuhan masing-masing. Ada yang
tembok megah, ada pula berupa pagar
besi yang kaku dan kokoh. Ada juga
kombinasi tembok dan besi, sehingga
terkesan padat. Alasan membuat pagar
semacam itu antara lain demi faktor
keamanan, dan alasan yang berkaitan
dengan status sosial. Pagar yang megah
dan mewah akan mengangkat pemilik
rumah menuju sebutan sebagai orang
modern.
Namun, kini mulai muncul gerakan back to
nature. Serba natural. Serba alami. Penuh
pesona asri. Ramah lingkungan. Dan salah
satu wujudnya adalah pembuatan pagar
tanaman. Apa yang menarik? Di samping
alami dan sejuk, pagar tanaman juga
berkesan indah artistik. Setelah pucuk
tumbuh bertunas, tanaman kemudian
diatur dan dipangkas hingga membentuk
“bangunan” yang cantik. Ada pula pagar
tanaman yang berbunga, mekar, hingga
menampilkan kesan semarak dan energik.
Bahkan, sebetulnya leluhur kita sudah
mempraktikkan membuat pagar tanaman,
bukan sekedar dimaknai keindahannya,
namun lebih sebagai bahan pengobatan
alternatif. Orang Jawa tempo lalu,
misalnya, suka menanam beluntas sebagai
pagar tanaman. Semua tahu, beluntas
juga dapat dipakai untuk sayur dan
penyembuhan tradisional. Orang Sunda,
misalnya, punya tradisi menanam
hanjuang merah sebagai tanaman pagar.
Dan hanjuang merah “dipercaya” sebagai
tanaman tolak bala pengusir roh-roh
jahat.
Pilih Bibit Kecil
Bagaimana cara menanam pagar tanaman?
Cangkul tanah sedalam 20 cm dan bentuk
lubang tanam, tergantung selera Anda.
Bisa dibuat sederhana seperti empat
persegi panjang memanjang, atau
dipotong-potong kubus atau segi enam
tapi menyambung, misalnya. Biarkan
lubang tanam terbuka sekitar 2 minggu,
sementara tanah cangkulan diberi pupuk
organik sebanyak 2 – 4 kg/m2, juga 30
gram NPK (15 15 – 125)/m2. Atau Urea,
TSP dan KCL masing-masing 10 gram/m2.
setelah 2 minggu, tanah cangkulan yang
diberi pupuk tersebut dimasukkan
kembali ke dalam lubang tanam, lalu
biarkan lagi selama 2 minggu.
Berikutnya, pilih bibit dari jenis tanaman
yang akan ditanam. Sebaiknya pilih bibit
yang masih kecil ketimbang yang sudah
besar. Buat lubang kecil, dan masukkan
bibit. Tekan tanah sekitar pangkal bibit,
beri ajir dan ikat bibit pada ajir itu.
Setelahnya, siram sampai basah.
Agar pagar tanaman tumbuh subur,
sebaiknya setiap bulan diberi pupuk.
Untuk tanaman pagar berbunga, gunakan
pupuk NSK (15 25 – 15) yang kandungan
P-nya tinggi. Sedangkan untuk pagar
tanaman yang berdaun, gunakan pupuk
NPK (25 15 – 15) yang kandungan N-nya
tinggi. Di samping pemupukan, lakukan
juga penyiraman, terutama di musim
kemarau bisa disiram 2 kali pagi dan sore.
Pangkas Memangkas
Kecantikan pagar tanaman juga bisa
diperoleh lewat pemangkasan, yakni
kegiatan pangkas-memangkas batang dan
daun tanaman. Malas memangkas, maka
tanaman akan tumbuh malang melintang
tak karuan dan menambah kesan jorok.
Tujuan semula untuk menciptakan
keindahan, bsia-bisa menghasilkan
sebaliknya, jorok tak terurus.
Kenapa harus dipangkas? Pertama, supaya
selalu tumbuh tunas-tunas baru, dan
membuat tanaman jadi rimbun teratur.
Yang kedua untuk mendapatkan bentuk
pagar tanaman yang indah, rapi dan sehat.
Pemangkasan sebaiknya dilakukan
sekurang-kurangnya 2 minggu atau 3
minggu sekali. Jangan terlalu lama (lebih 1
bulan), sebab selain lebih sulit
memangkas, juga sulit membentuk
tanaman tersebut.
Bagaimana kiat memangkas yang benar?
Siapkan 2 buah bambu dan tali rafia.
Tancapkan bambu tersebut pada ujung-
ujung pagar tanaman. Ikatkan tali rafia
pada bambu di sebelah ujung pagar
tanaman dengan tinggi tergantung selera
dan kebutuhan, lantas tali rafia ditarik dan
diikatkan pada bambu yang berada di
ujung lainnya. Tampaklah batas bentangan
tali rafia tersebut. Dan di sanalah Anda
bisa mencukur tanaman. Demikian
seterusnya. Gampang bukan?

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates