Minggu, 18 November 2012

Kisah 25 Nabi dan Rasul - Nabi Muhammad SAW -

Kisah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang
terakhir. Setelah nabi Muhammad SAW
tidak ada nabi lagi. Nabi Muhammad SAW
adalah panutan atau teladan bagi umat
Islam. Berikut ini sekelumit kisahnya:
1. Masa Kelahiran Nabi Muhammad SAW
dan Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah
Pada masa kelahiran Nabi Muhammad
SAW terdapat kejadian yang luar biasa
yaitu ada serombongan pasukan Gajah
yang dipimpin Raja Abrahah (Gubernur
kerajaan Habsyi di Yaman) hendak
menghancurkan Kakbah karena negeri
Makkah semakin ramai dan bangsa
Quraisy semakin terhormat dan setiap
tahunnya selalu padat umat manusia
untuk haji. Ini membuat Abrahah iri dan
Abrahah berusaha membelokkan umat
manusia agar tidak lagi ke Makkah.
Abrahah mendirikan gereja besar di
Shan’a yang bernama Al-Qulles. Namun
tak seorang pun mau datang ke gereja Al
Qulles itu. Abrahah marah besar dan
akhirnya mengerahkan tentara bergajah
untuk menyerang Kakbah. Didekat
Makkah pasukan bergajah merampas harta
benda penduduk termasuk 100 ekor Unta
Abdul Muthalib
Dengan tak disangka Abdul Munthalib
kedatangan utusan Abrahah supaya
menghadap ke Abrahah. Yang pada
akhirnya Abdul Munthalib meminta
Untanya untuk dikembalikan dan bersedia
mengungsi bersama penduduk dan Abdul
Munthalib berdo’a kepada Allah supaya
Kakbah diselamatkan.
Keadaan kota Makkah sepi tentara
Abrahah dengan leluasa masuk Makkah
dan siap untuk menghancurkan Kakbah.
Allah SWT mengutus burung Ababil untuk
membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya.
Kerikil itu dijatuhkan tepat mengenai
kepala masing-masing pasukan bergajah
tersebut hingga tembus ke badan sampai
mati. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-
Qur’an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS
105 :1-5). Pasukan bergajah hancur lebur
mendapat adzab dari Allah SWT.
Pada masa itu lahir bayi yang diberi nama
Muhammad dari kandungan ibu Aminah
dan yang ber-ayahkan Abdullah.
Muhammad lahir sudah yatim karena saat
nabi Muhammad SAW masih dalam
kandungan ayahnya sudah meninggal
dunia. Nabi Muhammad SAW lahir pada
hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah dan
bertepatan tanggal 22 April 571 M.
2. Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah
Pada zaman kelahiran nabi Muhammad
SAW masyarakat Makkah mempunyai
kebiasaan jahiliyah yaitu kebiasaan
menyembah patung atau berhala. Jahiliyah
artinya zaman kebodohan. Yang disembah
bukan Allah tetapi patung atau berhala dan
kebiasaannya sangat buruk yaitu mabuk,
berjudi, maksiat dan merendahkan derajat
wanita. Mereka hidup berpindah-pindah
dan terpecah dalam suku-suku yang
disebut kabilah. Hidup serba bebas tidak
ada aturan dalam bermasyarakat. Sehingga
kehidupan sangat kacau balau.
Nah, di saat kekacaubalauan masyarakat
Makkah itu lahir Nabi Muhammad SAW
sebagai Rahmat bagi seluruh alam.
3. Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad
SAW hingga Masa Kerasulannya
Kebiasaan di kalangan pemuka pada saat
itu apabila mempunyai bayi, maka bayi
yang baru lahir itu dititipkan kepada kaum
ibu pedesaan. Dengan tujuan agar dapat
menghirup udara segar dan bersih serta
untuk menjaga kondisi tubuh ibunya agar
tetap sehat.
Menurut riwayat, setelah Muhammad
dilahirkan disusui oleh ibunya hanya
beberapa hari saja, Tsuaibah menyusui 3
hari setelah itu oleh Abdul Munthalib
disusukan kepada Halimah Sa’diyah istri
Haris dari kabilah Banu Saad.
Semenjak kecil Muhammad memiliki
keistimewaan yaitu badannya cepat besar,
umur 5 bulan sudah dapat berjalan dan
umur 9 th sudah lancar berbicara serta
umur 2 th sudah menggembalakan
kambing dan wajahnya memancarkan
cahaya.
Muhammad diasuh Halimah selama 6 th.
Pada usia 4 th Muhammad didekati oleh
malaikat Jibril dan menelentangkannya lalu
membelah dada dan mengeluarkan hati
serta segumpal darah dari dada nabi
Muhammad SAW lalu Jibril mencucinya
kemudian menata kembali ke tempatnya
dan Muhammad tetap dalam keadaan
bugar.
Dengan adanya peristiwa pembelahan
dada itu, Halimah khawatir dan
mengembalikan Muhammad ke
ibundanya. Pada usia 6 th nabi diajak
Ibunya untuk berziarah ke makam
ayahnya di Yatsrib dengan perlalanan 500
km. Dalam perjalanan pulang ke Makkah
Aminah sakit dan akhirnya meninggal di
Abwa yang terletak antara Makkah dan
Madinah.
Nabi Muhammad lantas ditemani Ummu
Aiman ke Makkah dan diantarkan ke
tempat kakeknya yaitu Abdul Munthalib.
Sejak itu Nabi menjadi yatim piyatu tidak
punya ayah dan ibu. Abdul Munthalib
sangat menyayangi cucunya ini
(Muhammad) dan pada usia 8 th 2 bl 10
hari Abdul Munthalib wafat. Kemudian
Nabi diasuh oleh pamannya yang bernama
Abu Thalib.
Abu Thalib mengasuh menjaga nabi sampai
umur lebih dari 40 th. Pada usia 12 th nabi
diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Di
tengah perjalanan bertemu dengan
pendeta Bahira. Untuk keselamatan nabi
Bahira meminta abu Thalib kembali ke
Makkah.
Ketika Nabi berusia 15 th meletus perang
Fijar antara kabilah Quraisy bersama
Kinanah dengan Qais Ailan. Nabi ikut
bergabung dalam perang ini dengan
mengumpulkan anak-anak panah buat
paman-paman beliau untuk dilemparkan
kembali ke musuh.
Pada masa remajanya Nabi Muhammad
biasa menggembala Kambing dan pada
usia 25 th menjalankan barang dagangan
milik Khadijah ke Syam. Nabi Muhammad
SAW dipercaya untuk berdagang dan
ditemani oleh Maisyarah. Dalam
berdagang nabi SAW jujur dan amanah
serta keuntungannya melimpah ruah.
Peristiwa tentang cara dagangnya nabi
SAW itu diceritakan Maisyarah ke
Khadijah. Lantas Khadijah tertarik dan
mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk
menemui Nabi agar mau menikah dengan
Khadijah. Setelah itu Nabi
memusyawarahkan kepada pamannya dan
disetujuinya akhirnya Khadijah menikah
dengan Nabi Muhammad SAW dengan mas
kawin 20 ekor Onta Muda.
Usia Khadijah waktu itu 40 th dan Nabi
Muhammad SAW 25 th.
Dalam perkawinannya Nabi dianugerahi 6
putra-putri yaitu Qasim, Abdullah, Zainab,
Ruqayah, Ummu Kulsum dan Fatimah.
Semua anak laki-laki nabi wafat waktu
masih kecil dan anak perempuannya yang
masih hidup sampai nabi wafat adalah
Fatimah.
Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW
Pada usia 35 th lima tahun sebelum
kenabian ada suatu peristiwa yaitu Makkah
dilanda banjir besar hingga meluap ke
baitul Haram yang dapat meruntuhkan
Kakbah. Dengan peristiwa itu orang-orang
Quraisy sepakat untuk memperbaiki
Kakbah dan yang menjadi arsitek adalah
orang Romawi yang bernama Baqum.
Ketika pembangunan sudah sampai di
bagian Hajar Aswad mereka saling
berselisih tentang siapa yang meletakkan
hajar Aswad ditempat semula dan
perselisihan ini sampai 5 hari tanpa ada
keputusan dan bahkan hampir terjadi
peretumpahan darah. Akhirnya Abu
Umayah menawarkan jalan keluar siapa
yang pertama kali masuk lewat pintu
Masjid itulah orang yang memimpin
peletakan Hajar Aswad. Semua pada
sepakat dengan cara ini. Allah SWT
menghendaki ternyata yang pertama kali
masuk pintu masjid adalah Rasulullah SAW
dan yang berhak adalah Rasulullah.
Orang-orang Quraisy berkumpul untuk
meletakkan Hajar Aswad . Rasulullah
meminta sehelai selendang dan pemuka-
pemuka kabilah supaya memegang ujung-
ujung selendang lalu mengangkatnya
bersama-sama. Setelah mendekati
tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad
dan meletakkannya ke tempat semula
akhirnya legalah semua. Mereka pada
berbisik dan menjuluki “Al-Amin” yang
artinya dapat dipercaya.
Nabi Muhammad SAW mempunyai
kelebihan dibanding dengan manusia
biasa, beliau sebagai orang yang unggul,
pandai, terpelihara dari hal-hal yang buruk,
perkataannya lembut, akhlaknya utama,
sifatnya mulia, jujur terjaga jiwanya, terpuji
kebaikannya, paling baik amalnya, tepat
janji, paling bisa dipercaya sehingga
mendapat julukan Al-Amin dan beliau juga
membawa bebannya sendiri, memberi
kepada orang miskin, menjamu tamu dan
menolong siapapun yang hendak
menegakkan kebenaran.
Pada saat Nabi Muhammad SAW hampir
berusia 40 th kesukaannya mengasingkan
diri dengan berbekal Roti dan pergi ke Gua
Hira di Jabal Nur. Rasulullah di Gua Hira
beribadah dan memikirkan keagungan
alam. Pada usia genap 40 th Nabi
dianggkat menjadi Rasul. Beliau menerima
wahyu yang pertama di gua Hira dengan
perantaraan Malaikat jibril yaitu surat Al-
Alaq ayat 1-5.
Ketika Nabi berada di gua Hira datang
malaikat Jibril dan memeluk Nabi sambil
berkata “Bacalah”. Jawab Nabi “Aku tidak
dapat membaca” Lantas Malaikat
memegangi dan merangkul Nabi hingga
sesak kemudian melepaskannya dan
berkata lagi “Bacalah”. Jawab Nabi”Aku
tidak bisa membaca”. Lantas Malaikat
memegangi dan merangkulnya lagi sampai
ketiga kalinya sampai Nabi merasa sesak
kemudian melepasknnya. Lalu Nabi
bersedia mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat
1-5). QS 96 : 1-5)
Rasulullah mengulang bacaan ini dengan
hati yang bergetar lalu pulang dan
menemui Khadijah (isterinya) untuk minta
diselimutinya. Beliau diselimuti hingga
tidak lagi menggigil tapi khawatir akan
keadaan dirinya.
Khadijah menemui Waraqah bin Naufal
dan menceritakan kejadian yang dialami
oleh Nabi. Waraqah menanggapi “Maha
suci, Maha suci, Dia benar-benar nabi
umat ini, katakanlah kepadanya, agar dia
berteguh hati.
4. Rasulullah Berdakwah
Rasulullah SAW di kala mengasingkan diri
di Gua Hira dengan perasaan cemas dan
khawatir tiba-tiba terdengan suara dari
langit, beliau menengadah tampak
malaikat jibril. Beliau menggigil, ketakutan
dan pulang minta kepada isterinya untuk
menyelimutinya. Dalam keadaan
berselimut itu datang Jibril menyampaikan
wahyu yang ke dua yaitu surat Al
Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).
Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah
SAW mendapat tugas untuk menyiarkan
agama Islam dan mengajak umat manusia
menyembah Allah SWT.
1). Menyiarkan Agama Islam Secara
Sembunyi-Sembunyi
Setelah Rasulullah SAW menerima wahyu
kedua mulailah beliau dakwah secara
sembunyi-sembunyi dengan mengajak
keluarganya dan sahabat-sahabat beliau
seorang demi seorang masuk Islam.
Orang-orang yang pertama-tama masuk
Islam adalah:
a). Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)
b). Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)
c). Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi
SAW)
d). Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat
Nabi SAW)
Orang-orang yang masuk Islam dengan
perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:
a). Utsman Bin Affan
b). Zubair Bin Awwam
c). Saad Bin Abi Waqqash
d). Abdurahman Bin Auf
e). Thalhah Bin “Ubaidillah
f). Abu Ubaidillah Bin Jarrah
g). Arqam Bin Abil Arqam
h). Fatimah Binti Khathab
Mereka itu diberi gelar “As-Saabiqunal
Awwaluun” Artinya orang-orang yang
terdahulu dan yang pertama-tama masuk
Islam dan mendapat pelajaran tentang
Islam langsung dari Rasulullah SAW di
rumah Arqam Bin Abil Arqam.
2). Menyiarkan Agama Islam Secara
Terang-Terangan
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW
dakwah secara sembunyi sembunyi dari
satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian
turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94).
Artinya”Maka sampaikanlah secara terang-
terangan segala apa yang telah
diperintahkan kepadamu dan berpalinglah
dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15).
Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW
menyiarkan dakwah secara terang-
terangan dan meninggalkan cara
sembunyi-sembunyi. Agama Islam
menjadi perhatian dan pembicaraan yang
ramai dikalangan masyarakat Makkah.
Islam semakin meluas dan pengikutnya
semakin bertambah.
Bagaimana tanggapan orang-orang
Quraisy?
Orang-orang quraisy marah dan melarang
penyiaran islam bahkan nyawa Rasul
terancam. Nabi beserta sahabatnya
semakin kuat dan tangguh tantangan dan
hambatan dihadapi dengan tabah serta
sabar walaupun ejekan, cacian, olok-
olokan dan tertawaan, menjelek-jelekkan,
melawan al-Qur’an dan memberikan
tawaran bergantian dalam penyembahan.
Dakwah secara terangan ini walaupun
banyak tantangan banyak yang masuk
Agama Islam dan untuk penyiaran Islam
Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia),Thaif, dan
Yatsrib (Madinah). Sehingga Islam meluas
dan banyak pengikutnya.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad
SAW th ke 10 pada saat “Amul
Khuzni”artinya tahun duka cita yaitu Abu
Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah
(istri nabi juga wafat) serta umat Islam
pada sengsara. Ditengah kesedihan ini
Nabi Muhammad dijemput oleh Malaikat
Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu sebuah
perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil
Haram dan dari Masjidil Haram menuju ke
Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah
SWT untuk menerima perintah shalat lima
waktu.
6. Rasulullah SAW sebagai Uswatun
Hasanah
Uswatun Hasanah artinya teladan yang
baik. Panutan dan teladan umat Islam
adalah Nabi Muhammad SAW. seorang
laki-laki pilihan Allah SWT yang diutus
untuk menyampaikan ajaran yang benar
yaitu Agama Islam. Oleh sebab itu, kita
sebagai muslim harus meniru dan
mencontoh kepribadian beliau.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS
Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:
Artinya”Sesungguhnya telah ada pada diri
Rasulullah SAW suri teladan yang baik
bagimu bagi orang yang mengharap
rahmat Allah SWT dan hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab:21).
Untuk dapat meneladani Rasulullah SAW
harus banyak belajar dari Al-Qur’an dan Al
Hadits. Sebagai salah satu contoh saja
yaitu tentang kejujuran dan amanah atau
dapat dipercayanya nabi Muhammad SAW.
7. Sifat Rasulullah SAW
Rasulullah SAW mempunyai sifat yang baik
yaitu:
1). Siddiq
Siddiq artinya jujur dan sangat tidak
mungkin Rasulullah bersifat bohong
(kidzib)
Rasulullah sangat jujur baik dalam
pekerjaan maupun perkataannya. Apa
yang
dikatakan dan disampaikan serta yang
diperbuat adalah benar dan tidak bohong.
Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan
dari perintah Allah SWT.
2). Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya.
Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat
Khianat atau tidak dapat dipercaya.
Rasulullah tidak berbuat yang melanggar
aturan Allah SWT. Rasulullah taat
kepada Allah SWT. Dan dalam
membawakan risalah sesuai dengan
petunjuk
Allah SWT tidak mengadakan penghianatan
terhadap Allah SWT maupun
kepada umatnya.
3). Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan.
Rasulullah sangat tidak mungkin untuk
menyembunyikan (kitman).
Setiap wahyu dari Allah disampaikan
kepada umatnya tidak ada yang ditutup-
tutupi atau disembunyikan walaupun yang
disampaikan itu pahit dan bertentangan
dengan tradisi orang kafir.
Rasulullah menyampaikan risalah secara
sempurna sesuai dengan perintah Allah
SWT.
4). Fathonah
Fathonah artinya cerdas
Sangat tidak mungkin Rasul bersifat
baladah atau bodoh.
Para Rasul semuanya cerdas sehingga
dapat menyampaikan wahyu yang telah
diterima dari Allah SWT. Rasul adalah
manusia pilihan Allah SWT maka sangat
tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila
bodoh bagaimana bisa menyampaikan
wahyu Allah.
8. Haji Wada’ Rasulullah SAW
Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW
melaksanakan haji yang terakhir yautu haji
wada’. Sekitar 100 ribu jamaah yang turut
serta dalam ibadah haji bersama beliau.
Pada saat wukuf di arafah Nabi SAW
menyampaikan khutbahnya dihadapan
umatnya yaitu yang berisi pelarangan
melaksanakan penumpahan darah kecuali
dengan cara yang benar, melarang
mengambil harta orang lain dengan cara
yang tidak benar, melarang makan
makanan yang riba dan menganiaya,
hamba sahaya harus diperlakukan dengan
baik, dan umatnya supaya berpegang
teguh dengan Al Qur’an dan sunah Nabi
SAW.
Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah
diungkapkan bahwa:
Artinya: “ Pada hari ini telah Aku
sempurnakan untukmu agamamu, dan
sungguh telah Aku cukupkan nikmat-Ku
bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai
agamamu.” (Q.S. Al Maidah (5) : 3).
Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi
Muhammad SAW telah sempurna. Nabi
Muhammad SAW dakwah selama 23
tahun. Pada suatu hari beliau merasa
kurang enak badan, badan beliau semakin
tambah melemah, beliau menunjuk Abu
Bakar sebagai imam pengganti beliau
dalam shalat. Pada tanggal 12 Rabiul
Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat dalam
usia 63 tahun.
B. Nabi Muhammad SAW Rahmatan Lil
‘Alamin
Nabi Muhammad SAW adalah nabi
akhiruzzaman yaitu nabi yang terakhir di
dunia ini. Maka setelah nabi Muhammad
Saw tidak ada nabi lagi di dunia ini. Allah
SWT mengutus nabi Muhammad SAW
sebagai rahmatan lil ‘Alamin yaitu untuk
semua manusia dan bangsa. Nabi
Muhammad Saw diutus untuk
memberikan bimbingan kepada manusia
agar menjalani hidup yang benar sehingga
dapat memperoleh kebahagiaan di dunia
maupun di akherat.
Misi Nabi Muhammad SAW
Misi yang dibawa nabi Muhammad SAW
adalah cerminan atau panutan bagi
seluruh umat manusia yaitu sebagai
berikut:
a. Menyiarkan agama Islam
Islam disiarkan atau didakwahkan
Rasulullah SAW secara sempurna terhadap
umat manusia yaitu selama 23 tahun.
b. Menyampaikan wahyu Allah SWT
Wahyu Allah SWT yaitu berupa Al Qur’an.
Al Qur’an ini di dakwahkan kepada umat
manusia dan bangsa sebagai pedoman
hidup.
c. Menyampaikan kabar gembira dan
peringatan kepada umat manusia
d. Menyempurnakan akhlak yaitu akhlak
Qurani
Misi nabi Muhammad SAW tidak hanya
dikalangan kaum tertentu saja akan tetapi
Rasulullah SAW diutus untuk seluruh kaum
dan bangsa dan ajarannya berlaku untuk
seluruh umat manusia sepanjang masa.
Dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates