Selasa, 08 Januari 2013

Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan

Paru-paru merupakan alat pernapasan
utama manusia. Di dalam paru-paru
terdapat struktur yang berupa kantong-
kantong kecil mirip buah anggur yang
disebut alveolus. Pada alveolus inilah
terjadi pertukaran gas oksigen dari udara
bebas ke sel-sel darah dan karbon
dioksida dari sel-sel darah ke udara.
Proses pertukaran gas ini terjadi melalui
mekanisme pernapasan. Bagaimana
mekanisme pernapasan pada manusia
dan beberapa jenis hewan?
Bernapas yaitu proses menghirup
oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida. Oksigen tersebut digunakan
dalam perombakan zat-zat makanan
sehingga menghasilakan energi. Energi
yang dihasilakan akan digunakan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari. Sistem
pernapasan pada manusia meliputi
organ-organ pernapasan dan mekanisme
pernapasan.
1. Organ-Organ Pernapasan pada
Manusia
         Sistem pernapasan pada manusia
meliputi berbagai organ pernapasan.
Jalur pernapasan pada      manusia yaitu
rongga hidung - faring - trakea - bronkus
- bronkiolus - alveolus - sel-sel tubuh.
a. Hidung (Cavum Nasalis)
Udara keluar masuk melalui rongga
hidung. Rongga hidung selalu lembab
karena adanya selaput lendir. Di dalam
rongga hidung juga terdapat rambut-
rambut pendek dan halus. Selaput lendir
da rambut-rambut halus ini berfungsi
menyring debu dan kotoran yang masuk
bersama udara, melekatkan kotoran
pada rambut hidung, mengatur suhu
udara pernapasan, dan mengenali
adanya bau.
b. Tekak (Faring)
Udara dari rongga hidung masuk
ke faring. Faring merupakan
persimpangan antara rongga hidung ke
tenggorokan dan rongga mulut ke
kerongkongan. Pada bagian belakang
faring terdapat laring. Laring disebut
pula pangkal tenggorok. Pada laring
terdapat pita suara dan epiglotis atau
katup pangkal tenggorokan. Pada waktu
menelan makanan epigltis menutupi
laring sehingga makanan tidak masuk ke
dalam tenggorokan. Sebaliknya pada
waktu bernapas epiglotis akan membuka
sehingga udara masuk ke dalam laring
kemudian menuju tenggorokan.
c. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan membentuk seperti
pipa dengan panjang kurang lebih 10
cm. Di paru-paru trakea bercabang dua
membentuk bronkus. Dinding
tenggorokan terdiri atas tiga lapisan
berikut.
1. Lapisan paling luar terdiri atas
jaringan ikat.
2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos
dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun
atas 16-20 cincin tulang rawan yang
benbentuk huruf C. Bagian belakang
cincin tulang rawan ini tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini
berguan untuk mempertahankan trakea
tetap terbuka.
3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan
epitelium bersilia yang menghasilan
banyak lendir. Lendir ini berfungsi
menagnkap debu dan mikroorganisme
yang masuk saat menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme
tersebut didorong oleh gerakan silia
menuju bagian belakang mulut.
Akhirnya, debu dan mikroorganisme
tersebut dikeluarkan dengan cara batuk.
Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-
benda asing yang masuk bersama udara
pernapasan.
d. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang
tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang
satu menuju paru-paru kanan dan yang
satu menuju paru-paru kiri. Bronkus
yang ke kiri lebih panjang, sempit, dan
mendatar daripada yang ke kanan. Hal
inilah yang mengakibatkan paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit.
Struktur dinding bronkus hampir sama
dengan trakea. Perbedaannya dinding
trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang
menjadi bronkiolus. Bronkus kanan
bercabang menjadi tiga bronkiolus
sedangkan bronkus kiri bercabang
menjadi dua bronkiolus.
e. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari
bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang
menjadi saluran yang semakin halus,
kecil, dan dindingnya semakin tipis.
Bronkiolus tidak mempunyai tulang
rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap
bronkiolus bermuara ke alveolus.
f. Alveolus
         Alveolus merupakan saluran akhir
dari alat pernapasan. Pada alveolus
terjadi ertukaran oksigen dari udara
bebas ke sel-sel darah dan karbon
dioksida dari sel-sel darah ke udara.
Struktur alveolus sangat sesuai sebagai
tempat terjadinya pertukaran gas.
Struktur alveolus yang mendukung
fungsinya sebagai tempat pertukaran gas
sebagai berikut.
1. Alveolus berupa kantong-kantong
kecil mirip anggur yang jumlahnya
sangat banyak.
2. Permukaan bagian dalam alveolus
dilapisi oleh epitelium yang
memungkinkan terjadinya difusi gas
oksigen dan karbon dioksida.
3. Permukaan bagian luar alveolus
terdapat jaringan kapiler darah. Jaringan
pakiler darah ini mempercepat
terjadinya proses difusi dan
pengangkutan gas-gas pernapasan.
4. Dinding alveolus sangat tipis sehingga
gas-gas dapat berdifusi dengan mudah
melewati membran alveolus.
g. Paru-paru(Pulmo)
Paru-paru merupakan alat
pernapasan utama manusia. Paru-paru
terletak di dalm rongga dada bagian
atas. Paru-paru manusia berjumlah
sepasang di kanan dan kiri. Paru-paru
dibagi menjadi beberapa belahan atau
lobus. Paru-paru kanan mempunyai tiga
lobus dan paru-paru kiri mempunyai dua
lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput
tipis rangkap dua yang disebut pleura. Di
antara kedua lapisan tersebut cairan
pleura yang berfungsi sebagai pelumas
paru-paru. Cairan tersebut mencegah
terjadinya gesekan antara paru-paru dan
dinding dada yang bergerak saat
bernapas.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates