Selasa, 08 Januari 2013

Kisah Teladan - Air Minum di Gurun

Seorang pria tersesat di gurun pasir. Ia
hampir mati kehausan. Akhirnya, ia tiba di
sebuah rumah kosong. Di depan rumah
tua tanpa jendela dan hampir roboh itu,
terdapat sebuah pompa air. Segera ia
menuju pompa itu dan mulai memompa
sekuat tenaga. Tapi, tidak ada air yang
keluar.
Lalu ia melihat ada kendi kecil di sebelah
pompa itu dengan mulutnya tertutup
gabus dan tertempel kertas dengan
tulisan,”Sahabat, pompa ini harus
dipancing dengan air dulu.. Setelah Anda
mendapatkan airnya, mohon jangan lupa
mengisi kendi ini lagi sebelum Anda
pergi.” Pria itu mencabut gabusnya dan
ternyata kendi itu berisi penuh air.
“Apakah air ini harus dipergunakan untuk
memancing pompa? Bagaimana kalau
tidak berhasil? Tidak ada air lagi.
Bukankah lebih aman saya minum airnya
dulu daripada nanti mati kehausan kalau
ternyata pompanya tidak berfungsi? Untuk
apa menuangkannya ke pompa karatan
hanya karena instruksi di atas kertas
kumal yang belum tentu benar?” Begitu
pikirnya.
Untung suara hatinya mengatakan bahwa
ia harus mencoba mengikuti nasihat yang
tertera di kertas itu, sekali pun berisiko.
Ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke
dalam pompa yang karatan itu dan dengan
sekuat tenaga memompanya.
Benar!! Air keluar dengan melimpah. Pria
itu minum sepuasnya.
Setelah istirahat memulihkan tenaga dan
sebelum meninggalkan tempat itu, ia
mengisi kendi itu sampai penuh,
menutupkan kembali gabusnya dan
menambahkan beberapa kata di bawah
instruksi pesan itu: “Saya telah
melakukannya dan berhasil. Engkau harus
mengorbankan semuanya terlebih dahulu
sebelum bisa menerima kembali secara
melimpah. PERCAYALAH!! Inilah
kebenaran hukum alam.”

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates