Selasa, 23 Oktober 2012

Kerajaan Kutai

Letak Kerajaan
Kerajaan kutai adalah kerajaan tertua di
Indonesia. Kerajaan ini terletak ditepi
sungai Mahakam di Muarakaman,
Kalimantan Timur, dekat kota Tenggarong.

Pendiri Dinasti
Diperkirakan Kerajaan Kutai berdiri pada
abad 4 M prasasti tersebut didirikan oleh
Raja Mulawarman. Bukti sejarah tentang
kerajaan Kutai adalah ditemukannya tujuh
prasasti yang berbentuk yupa (tiang batu)
tulisan yupa itu menggunakan huruf
pallawa dan bahasa sansekerta.
Adapun isi prasati tersebut menyatakan
bahwa raja pertama Kerajaan Kutai
bernama Kudungga. Ia mempunyai
seorang putra bernama Asawarman yang
disebut sebagai wamsakerta (pembentuk
keluarga). Setelah meninggal, Asawarman
digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan
nama Asawarman dan nama-nama raja
pada generasi berikutnya menunjukkan
telah masuknya pengaruh ajaran Hindu
dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut
membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah
orang Indonesia asli yang telah memeluk
agama Hindu.

Kehidupan Kerajaan
Kehidupan sosial di Kerajaan Kutai
merupakan terjemahan dari prasasti-
prasasti yang ditemukan oleh para ahli.
Diantara terjemahan tersebut adalah
sebagai berikut :
Masyarakat di Kerajaan Kutai tertata,
tertib dan teratur
Masyarakat di Kerajaan Kutai memiliki
kemampuan beradaptasi dengan budaya
luar (India), mengikuti pola perubahan
zaman dengan tetap memelihara dan
melestarikan budayanya sendiri.

Kehidupan ekonomi di Kerajaan Kutai
dapat diketahui dari dua hal berikut ini :
Letak geografis Kerajaan Kutai berada
pada jalur perdagangan antara Cina dan
India. Kerajaan Kutai menjadi tempat
yang menarik untuk disinggahi para
pedagang. Hal tersebut memperlihatkan
bahwa kegiatan perdagangan telah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
Kutai, disamping pertanian.
Keterangan tertulis pada prasasti yang
mengatakan bahwa Raja Mulawarman
pernah memberikan hartanya berupa
minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para
Brahmana.

Kehidupan budaya masyarakat Kutai
sebagai berikut :
Masyarakat Kutai adalah masyarakat yang
menjaga akar tradisi budaya nenek
moyangnya.
Masyarakat yang sangat tanggap terhadap
perubahan dan kemajuan kebudayaan.
Menjunjung tingi semangat keagamaan
dalam kehidupan kebudayaannya.
Masuknya Pengaruh Budaya
Masuknya pengaruh budaya India ke
Nusantara, menyebabkan budaya
Indonesia mengalami perubahan.
Perubahan yang terpenting adalah
timbulnya suatu sistem pemerintahan
dengan raja sebagai kepalanya. Sebelum
budaya India masuk, pemerintahan hanya
dipimpin oleh seorang kepala suku.
Selain itu, percampuran lainnya adalah
kehidupan nenek moyang bangsa
Indonesia mendirikan tugu batu.
Kebiasaan ini menunjukkan bahwa dalam
menerima unsur-unsur budaya asing,
bangsa Indonesia bersikap aktif. Artinya
bangsa Indonesia berusaha mencari dan
menyesuaikan unsur-unsur kebudayaan
asing tersebut dengan kebudayaan
sendiri.
Bangsa Indonesia mempunyai kebiasaan
mendirikan tugu batu yang disebut
menhir, untuk pemujaan roh nenek
moyang, sedangkan tugu batu (Yupa) yang
didirikan oleh raja Mulawarman digunakan
untuk menambatkan hewan kurban.
Pada prasasti itu juga diceritakan bahwa
Raja Mulawaraman memerintah dengan
bijaksna. Ia pernah menghadiahkan ±
20.000 ekor sapi untuk korban kepada
para brahmana / pendeta. Dan dalam
prasasti itu pun menyatakan bahwa Raja
Aswawarman merupakan pendiri dinasti,
mengapa bukan ayahnya Kudungga yang
menjadi pendiri dinasti tetapi anaknya
Aswawarman? Hal itu karena pada saat itu
Raja Kudungga belum memeluk agama
Hindu, sehingga ia tidak bisa menjadi
pendiri dinasti Hindu.
Dari Raja Aswawarman menurunlah
sampai Mulawarman, karena Mulawarman
pun memeluk agama Hindu. Hal itu
diketahui dari penyebutan bangunan suci
untuk Dewa Trimurti. Bangunan itu
disebut bangunan Wapraskewara dan di
Gua Kembeng di Pedalaman Kutai ada
sejumlah arca-arca agama Hindu seperti
Siwa dan Ganesa.

Bukti Peninggalan
Bukti sejarah Kerajaan Kutai ini adalah
ditemukannya tujuh buah prasasti yang
berbentuk Yupa (tiang batu)j

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates