Selasa, 23 Oktober 2012

Kerajaan Melayu

Di Pulau Sumatera, Propinsi Jambi
merupakan bekas wilayah Kesultanan
Islam Melayu Jambi (1500-1901).
Kesultanan ini memang tidak
berhubungan secara langsung dengan 2
kerajaan Hindu-Budha pra-Islam.
Sekitar Abad 6 – awal 7 M berdiri
KERAJAAN MALAYU (Melayu Tua)
terletak di Muara Tembesi (kini masuk
wilayah Batanghari, Jambi). Catatan
Dinasti Tang mengatakan bahwa awak
Abad 7 M. dan lagi pada abad 9 M Jambi
mengirim duta/utusan ke Empayar
China ( Wang Gungwu 1958;74).
Kerajaan ini bersaing dengan SRI
WIJAYA untuk menjadi pusat
perdagangan. Letak Malayu yang lebih
dekat ke jalur pelayaran Selat Melaka
menjadikan Sri Wijaya merasa terdesak
sehingga perlu menyerang Malayu
sehingga akhirnya tunduk kepada Sri
Wijaya. Muaro jambi, sebuah kompleks
percandian di hilir Jambi mungkin dulu
bekas pusat belajar agama Budha
sebagaimana catatan pendeta Cina I-
Tsing yang berlayar dari India pada
tahun 671. Ia belajar di Sriwijaya selama
4 tahun dan kembali pada tahun 689
bersama empat pendeta lain untuk
menulis dua buku tentang ziarah Budha.
Saat itulah ia tulis bahwa Kerajaan
Malayu kini telah menjadi bahagian Sri
Wijaya.
Abad ke 11 M setelah Sri Wijaya mulai
pudar, ibunegeri dipindahkan ke Jambi
( Wolters 1970:2 ). Inilah KERAJAAN
MALAYU (Melayu Muda) atau
DHARMASRAYA berdiri di Muara Jambi.
Sebagai sebuah bandar yang besar,
Jambi juga menghasilkan berbagai
rempah-rempahan dan kayu-kayuan.
Sebaliknya dari pedagang Arab, mereka
membeli kapas, kain dan pedang. Dari
Cina, sutera dan benang emas, sebagai
bahan baku kain tenun songket ( Hirt &
Rockhill 1964 ; 60-2 ). Tahun 1278
Ekspedisi Pamalayu dari Singasari di
Jawa Timur menguasai kerajaan ini dan
membawa serta putri dari Raja Malayu
untuk dinikahkan dengan Raja Singasari.
Hasil perkawinan ini adalah seorang
pangeran bernama Adityawarman, yang
setelah cukup umur dinobatkan sebagai
Raja Malayu.  Pusat kerajaan inilah yang
kemudian dipindahkan oleh
Adityawarman ke Pagaruyung dan
menjadi raja pertama sekitar tahun
1347. Di Abad 15, Islam mulai menyebar
ke Nusantara.
(http://sriandalas.multiply.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates