Kerajaan Samudra Pasai
merupakasn kerajaan Islam Peratama Di Indonesia. Kerajaaan itu
merupakan Hasil proses Islamisasi di daerah pantai yang pernah
disinggahi Oleh para pedagang muslim dari Arab , Persia , dan India
Sejak abad Ke 7 dan 8 M.. Munculnya kerajaan itu disebabkan oleh
kemunduran kerajaan maritime Sriwijaya.. Kerajaan Samudra Pasai
didirikan oleh Malikul Saleh. Sebelum menganut agama Islam , ia
bernama Merah Sile atau Marah Selu , Putra Marah Gajah yang merupakan
seorang bangsawan dari Pasai ( Marah merupakan gelar para bangsawan di
Pasai) . Kerajaan Samudera Pasai Terletak di Muara sungai Peusangan
di pesisir Timur Aceh.
Raja Pertama Kerajaan Samudera Pasai
adalah Malikul saleh. Pada Masa pemerintahannya , kerajaan Samudera
Pasai berkembang menjadi besar dan penting artinya bagi perdagangan
mancanegara. Kerajaan Samudra Pasai dapat berkembang menjadi besar
karena terletak di Jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia,
yaitu perairan Selat Malaka. Oleh karena itu , banyak pedagang dari
India, Gujarat, dan Cina datang Ke Samudera Pasai.
Berkat kemajuan Perdagangan , Samudra Pasai
berkembang menjadi kerajaan yang makmur dan memiliki pertahanan yang
kuat. Guna memperluas pengaruhnya , Sultan Malikul Saleh Berupaya
menguasai daerah Pedalaman . Daerah yang berhasil dikuasai , antara
lain Tamiang, Perlak, dan Takus. Daerah tersebut akhirnya masuk
Islam. Setelah Malukul Saleh Wafat, ia dimakamkan di Samudra Pasai.
Di atas makamnya di bangun batu nisan yang bercirikan Islam. Batu
Nisan Tersebut berangka tahun 635 Hijriah atau 1297 Masehi. Batu
nisan Inilah yang menjadi Petunjuk bagi kita bahwa Samudera Pasai
merupakan Kerajaan Islam Pertama di Indonesia . Penggantinya adalah
putranya yang Bernama Malikul Tahir. Pada masa pemerintahannya ,
singgah seorang musafir dari Maroko yang bernama Ibnu Batutah.. Kemudian
Sultan Malikul Tahir digantikan oleh Malik As Zhahir . Malik As
ahaleh memiliki dua orang putra yang bernama Malik Al Mahmud dan
Malik al Mansyur. Ketika Masih kecil Keduanya diasuh oleh Sayid Ali
Ghiatuddin dan Sayid Asmayuddin. Kedua orang putranya itulah yang
kelak mewarisi takhta kerajaan dan kedua pengasuhnya itu menjadi perdana
menteri. Ibu kota kerajaan Samudera Pasai pernah di Lhoksumawe.
Kehidupan Sosial Masyarakat kerajaan Samudera Pasai
diatur berdasarkan ajaran Islam atau hukum Islam. Dalam
Pelaksanaanya terdapat banyak persamaan dengan kehidupan Sosial
Masyarakat arab. Hal itu disebabkan oleh pengaruh dari para pedagang
Islam dari Persia, Arab, dan India yang sejak abad ke 7 dan abad ke 8
telah singgah di Samudra Pasai. Karena kehidupan sosial kerajaan
Samudra Pasai mempunyai banyak persamaan dengan kehidupan sosial
masyarakat Arab, Sehingga daerah itu mendapat julukan Serambi Mekah.
Kehidupan Ekonomik kerajaan samudra Pasai menitikberatkan Kepada
sektor perdagangan , Karena Kerajaan Samudra Pasai terletak di Jalur
Pelayaran dan Perdagangan Dunia , Yaitu Selat Malaka. Keadaan itu juga
sangat mendukung kreativitasnya masyarakatnya untuk terjun Langsung ke
Bidang Perdagangan . Pada masa Pemerintahan malik Al saleh , Kerajaan
Samudera Pasai berkembang menjadi Kerajaan yang makmur dan memiliki
pertahanan yang sangat kuat . Guna mengamankan diri dari serangan
kerajaan Siam yang daerahnya meliputi semenanjung Malaya, Kerajaan
Samudra Pasai mengadakan hubungan langsung dengan Kerajaan Cina.
Perkembangan
ekonomi masyarakat Kerajaan Samudra Pasai yang Sangat Pesat menjadi
perhatian dan sekaligus menjadi incaran dari kerajaan lain sekitarnya
. Setelah Kerajaan Samudra Pasai dikuasai Oleh kerajaan Malaka, maka
pusat perdagangan di pindahkan ke Bandar Malaka.
Sebagai
Kerajaan Maritim, Samudra Pasai tidak ditemukan peninggalan budaya.
Benda hasil kebudayaan di Kerajaan Samudra Pasai , Seperti batu nisan
atau jirat putri raja Pasai yang didatangkan dari Gujarat. Jadi
Kerajaan samudra Pasai tidak ditemukan hasil budaya masyarakat asli
setempat.
Sumber:
Sejarah 2 SMA/MA , Penerbit Bumi Aksara
Pengetahuan Sosial Sejarah Untuk Kelas 1 SMP / Mts, Tiga Serangkai
0 komentar:
Posting Komentar