Rumah Adat: Rumoh Aceh
Rumoh Aceh berbentuk
rumah panggung. Bahannya terbuat dari kayu meranti. Atapnya daun rumbia
yang dianyam memanjang ke samping kanan atau kiri. Tiang rumah setinggi
2,5-3 m dan jumlahnya selalu genap. Untuk memasuki rumah ini, kita harus
melewati tangga yang terletak di kolong rumah.
Pakaian Adat: Pakaian Adat Pidie
Pria
Pria memakai baje meukasah
atau baju jas leher tertutup. Ada sulaman keemasan menghiasi kerah
baju. Jas ini dilengkapi celana panjang yang disebut cekak musang. Kain
sarung (ija lamgugap) dilipat di pinggang berkesan gagah. Kain sarung
ini terbuat dari sutra yang disongket. Sebilah rencong atau siwah
berkepala emas/perak dan berhiaskan permata diselipkan di ikat pinggang.
Bagian kepala ditutupi kopiah yang populer disebut makutup. Tutup
kepala ini dililit oleh tangkulok dan tompok dari emas. Tangkulok ini
terbuat dari kain tenunan. Tompok ialah hiasan binatang persegi 8,
bertingkat, dan terbuat dari logam mulia.
Wanita
Wanita
mengenakan baju kurung berlengan panjang hingga sepinggul. Kerah
bajunya sangat unik menyerupai kerah baju khas cina. Celana cekak musang
dan sarung (ija pinggang) bercorak yang dilipat sampai lutut. Corak
pada sarung ini bersulam emas. Perhiasan yang dipakai kalung disebut
kula. Ada pula hiasan lain, seperti gelang tangan, gelang kaki, anting,
dan ikat pinggang (pending) berwarna emas. Bagian rambut ditarik ke atas
membentuk sanggul kecil dengan hiasan kecil bercorak bunga.
Senjata Tradisional: Rencong
Rencong menyerupai bilah pedang kecil dengan tanduk pada bagian pangkalnya.
Tarian Adat: Tari Seudati
Tari
Seudati berasal dari kata “Syahadat.” Anti syahadat adalah bersaksi
atau pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad
utusan Allah. Tarian ini juga termasuk kategori tari perang. Syairnya
membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajahan.
0 komentar:
Posting Komentar